GUYUB RUKUN 2012

           

Ada beberapa pemikiran seorang pelukis dengan mengekspresikan karyanya. Dapat untuk mengejar kebutuhan hidup, mengejar mimpi yang tak pernah sampai, mencari nama kemapanan. Atau bahkan sekedar menggugat jiwa dan raga, sampai pada kepuasan pribadi seniman. Dalam ranah karya yang sangat pribadi (aku adalah aku/ini aku).

            Ini aku dapat melahirkan sebuah benturan karena di sana ada idealis besar yang butuh pengakuan, yang tidak mau diusik. Tergambar dalam tiap karya sebuah seruhan jati diri yang tak mau di belenggu. Membutuhkan kebebasan bersuara dan bergerak, demi menghilangkan pola hidup yang serba diatur. Untuk menggapai ikrar kemerdekaan sebenarnya, tiada ketergantungan pada sesama. Hanya satu muara yang dapat menghilangkan perbudaan pikiran dan sembahan. Hanya satu, hakqul yakin Tuhanku Allah.

           

            Akan mulai menjadi benturan dari manusia ke manusia yang senang kemapanan (hidup serba terpola) terhadap pengusung kebebasan. Mengibarkan hak jati diri, membangun karakter pribadi yang akan menjadi sebuah karya baru dan original. Mampu berbicara dan menggores dalam skala apapun dan wadah dimanapun. Karena kita adalah perubah, bukan mediasi dari manusia ataupun penguasa.

            Ide dalam pemikiran karya sangat beragam dan bisa rumit, dapat membentuk karya baru lewat benturan budaya yang lebih kreatif dan bermakna. Sehingga mampu membangun budaya baru lebih maju, bedasarkan keragaman dan beda pemikiran. Akan tergambar dalam bentangan kanvas bersar bernama kabupaten Madiun, tentu akan membawa konsekfensi keakuan kabupaten madiun. Sebagai sumber gerakan seni rupa Mataraman yang mancakup guyub rukunnya wilayah se ekskaresidenan Madiun,. Pada gerakan seni rupa yang kita bangun di daerah dan di Indonesia pada umumnya.

            Selamat memperjelas peta seni rupa Jawa Timur dan terima kasih kabupaten Madiun, menuju 2013 yang lebih makmur.

                                                                                                                       Wassalam

  

                                                                                                                   SUHARWEDI

                                                                                                                   Ketua HISMA